Suatu ketika ada teman yang secara gamblang mengatakan kepada saya, “kamu banyak uang yah, kok traveling terus?”.  Saya hanya tersenyum menimpali.  Menurutku, traveling tidak harus mewah, jika selalu ingin nyaman dengan segala fasilitas mewah, itu namanya honeymoon (hehehee).  Traveling tak harus selalu nyaman dengan fasilitas yang bakal menguras habis dollarmu. Kenyamanan itu adalah disaat kamu mampu beradaptasi dalam situasi dan kondisi apapun.

Apa..?? Ke Hat Yai? Ke Pulau Langkawi?, sendirian?.  Seperti itulah reaksi seorang teman saat saya memutuskan untuk solo traveling ke Pulau Langkawi dan Hat Yai.

Saya sering jalan rame-rame dengan teman-teman mengexplore beberapa destinasi wisata di nusantara.  Tetapi untuk jalan sendiri saya baru berani melakukannya pada tahun 2013.  Saat itu saya memilih Kuala Lumpur sebagai destinasi tujuan.  Sejak solo traveling yang pertama kali kulakukan ini terbilang sukses, saya pun semakin percaya diri merancang perjalanan solo traveling ke beberapa destinasi wisata yang berbeda.  Jadi, perjalanan ke Hat Yai sebenarnya bukan solo traveling yang pertama kalinya.  Oh ya, Solo Traveling adalah perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau perorangan. 

(Catatan Perjalanan Vietnam Edisi 3)

Oleh: Abby Onety

 (Catatan Perjalanan Vietnam Edisi 2)

Oleh: Abby Onety

 (Catatan Perjalanan Vietnam Edisi 1)

Oleh: Abby Onety

Traveling ke Vietnam? Ke negara perang itu? Apa nggak salah pilih destinasi? Seperti itulah ucapan teman-teman yang tidak hanya sekali dua kali tetapi berkali-kali dari orang yang berbeda sebelum saya benar-benar berangkat ke Vietnam bulan September kemarin.  Ucapan mereka tidak menyurutkan langkahku untuk tetap melancong ke negara yang dikenal sebagai negara perang dengan memilih kota Ho Chi Minh sebagai salah satu destinasi yang wajib saya kunjungi di Vietnam.

Sebenarnya saya sempat ragu untuk melancong sendirian ke negara perang itu.  Vietnam adalah negara yang baru pertama kali ku kunjungi.  Saya benar-benar buta dari segala sudut tentang negara ini.  Hanya bermodal nekat dan bahasa inggris patah tujuh ditambah bahasa bendera alias bahasa isyarat, akhirnya saya berani melenggang kangkung sendirian yang lebih keren di sebut sebagai “Solo Traveling”.