Perempuan
bahagia mengambil peluang tanpa alasan, jika gagal dia belajar, jika berhasil
dia bersyukur_Indari Mastuti
Pernahkan anda membaca sebuah tulisan
dan terinspirasi penulisnya?. Pernahkah
anda tiba-tiba ingin menjadi penulis setelah membaca bukunya?. Saya Pernah!.
Berawal dari sinilah, saya mulai berbenah diri mengejar mimpi menjadi
seorang penulis.
Hingga saat ini, saya terus berproses menjadi penulis. Memang tidak mudah, tetapi saya percaya proses. Jika berlatih menulis dan terus berlatih, Inn Shaa Allah mimpi akan diijabah olehNya, Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Hingga saat ini, saya terus berproses menjadi penulis. Memang tidak mudah, tetapi saya percaya proses. Jika berlatih menulis dan terus berlatih, Inn Shaa Allah mimpi akan diijabah olehNya, Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Sebuah tulisan bisa menginspirasi
pembacanya, hal ini terbukti pada diri saya sendiri. Enam
tahun yang lalu, saya membaca tulisan dari seorang perempuan inspiratif, Indari
Mastuti Rezki Resmiyati Soleh Addy yang lebih dikenal dengan nama pena Indari
Mastuti. Seorang perempuan dengan konsep
pemikiran yang cemerlang, kreatif dan inovatif, yang terus berupaya
memberdayakan banyak perempuan di Indonesia, khususnya ibu rumah tangga. Melalui
tulisan inspiratif, beliau berusaha merangkul seluruh perempuan dengan
antusiasme dan gairah yang tinggi menuju tujuan yang ingin dicapai. Membuka wawasan berpikir imajinatif serta menggerakkan para perempuan
dalam mengaktualisasikan diri di berbagai bidang keahlian masing-masing.
Foto by Indscript |
Jika ingin menjadi penulis, bergaullah
dengan penulis. Kalimat inilah yang
memuluskan niatku bergabung dengan komunitas menulis Ibu-Ibu Doyan Nulis atau IIDN. Sebuah komunitas
tempatku mengasah skill kepenulisan
hingga saat ini. Dari komunitas inilah, saya mengenal sebuah
agensi naskah yang tergolong unik/aneh dan bikin penasaran, IndscriptCreative yang menjadi cikal bakal lahirnya komunitas Ibu-Ibu Doyan
Nulis. Komunitas ini sangat berperan
penting dalam karir menulisku.
Mengenal Sosok Indari Mastuti
Indari Mastuti, perempuan yang selalu tampil energik adalah
seorang yang sudah menjadi penulis sejak tahun 2004. Berkarir di bidang telekomunikasi namun pada
akhirnya memberanikan diri keluar dari zona
nyaman dengan resign dari kantornya. Beliau memutuskan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya dan total berprofesi
sebagai seorang penulis saat akan
menikah pada tahun 2007.
Founder Indscript
Creative ini terus berinovasi secara brutal dengan mendirikan komunitas Ibu-Ibu
Doyan Nulis, Ibu-Ibu Doyan Bisnis, Emak
Pintar, Sekolah Perempuan, Indscript Training Center, dan beberapa
inovasi lainnya seperti Bisnis Indblack
workbook, Agenda, Minibook, Guidance Book, Co-founder Kunikita, Bukuin Aja,
7 Hari Menulis Buku, Sekali Nulis Jebol Penerbit, Menulis Tanpa Bakat,
dan sebagainya.
Indari meraih banyak penghargaan di bidang penulisan dan bisnis setelah mengikuti banyak kompetisi. Kompetisi pertamanya adalah pemenang Perempuan Inspiratif Nova 2010, disusul dengan menjadi pemenang di beberapa kompetisi lainnya. Dua penghargaan pada tahun 2018 dari Wali Kota Bandung sebagai Perempuan Penggerak Perempuan dan Perempuan sebagai Penulis Perempuan. Menjadi pemenang dalam mengikuti beragam kompetisi, berpengaruh besar pada perkembangan Indscript. Klien meningkat bukan hanya diranah dunia penerbitan tetapi juga pada perusahaan swasta dan BUMN
Kesibukan lainnya adalah menulis
buku biografi berbagai tokoh, pengusaha, hingga public figure. Mulai dari Teh Ninih, Ibu Atalia, Ibu Siti
Oded, hingga pengusaha-pengusaha kelas kakap dan guru besar.
Tentang Indscript Creative
Indscript Creative berdiri pada
tahun 2007. Pada saat itu hanya Indari
sendiri yang menulis lalu kemudian penerbit menawarkan agar menulis lebih
banyak sehingga Indscript menambah
personil 3 orang lagi yaitu Bang Aswi, Anton dan Tati.
Indscript terus berkembang menjadi agensi naskah yang profesional bahkan terbilang unik, aneh dan bikin penasaran. Kenapa? Karena keberanian Indscript menabrak pola pengajuan naskah ke penerbit dengan mengajukan ratusan judul buku. Bukan berupa naskah full karena naskah sendiri belum ada. Setelah penerbit memilih dan menyetujui judul itu, barulah outline naskah diberikan yang dilanjutkan dengan penulisan naskah hingga naskah siap cetak yangvtentu saja disesuai kan berdasarkan dateline dari penerbit. Konsep insdscript ini menarik perhatian para penerbit sehingga menjadi angin segar bagi penerbit yang mungkin kekurangan sumberdaya manusia.
Namun, perjalanan Indscript tak
semulus pada awalnya yang kebanjiran orderan.
Indscript mengalami kemunduran pada tahun 2019 karena mengecewakan
banyak penerbit. Akibatnya perusahaan
kehilangan banyak klien dan karyawan
pun banyak yang dirumahkan.
Indari tak kehilagan semangat dan
terus berusaha bangkit dengan belajar dari pengalaman. Klien
yang masih bertahan membutuhkan banyak naskah.
Perempuan yang tak pernah kehilangan ide ini terus berproses menjadi lebih baik dengan memberdayakan ibu rumah tangga agar tetap produktif dari rumah. Lahirlah komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis.
Ibu-Ibu Doyan Nulis
Belajar dari kehilangan, Indari
mendirikan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis pada tanggal 24 Mei 2010 dengan visi
menelurkan penulis-penulis baru dikalangan ibu rumah tangga. Dengan menulis, perempuan bisa produktif dan
terus berkarya tanpa harus keluar rumah.
Jadi, boleh dikata komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis yang kini telah berusia
10 tahun adalah penyemangat untuk bangkit kembali dari keterpurukan dengan
memberikan manfaat kepada lebih banyak perempuan.
Akhirnya Indscript Creative bisa kembali memberikan manfaat besar dengan menghadirkan banyak perempuan di dunia penulisan. Hingga kini, lebih dari 4.000 karya para penulis yang tersebar di berbagai penerbit besar di Indonesia mulai dari Gramedia Pustaka Utama, Elex Media, Penebar, dan berbagai penerbit lainnya.
Ibu-Ibu Doyan Bisnis
Untuk berbagi inspirasi bisnis,
Indscript mendirikan komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB) yang bertujuan untuk
meningkatkan skill, motivasi dan
belajar berjejaring dalam membangun bisnis rumahan. Saya adalah salah satu anggota komunitas ini
atau boleh dibilang hampir semua komunitas dan beberapa inovasi yang dibangun oleh
Indscript, saya ikut bergabung.
Termasuk menjadi reseller
Kunikita.
Indscript training center
Salah satu kelas online
yang paling laris manis dalam Indscript
Training Center adalah kelas Reparasi Bisnis yang total alumninya sekitar
10.000an orang. Materi kelas seputar
bagaimana membangun bisnis dari rumah. Misi
kelas ini adalah membangkitkan perusahaan-perusahaan yang berada diambang
kebangkrutan atau memiliki banyak masalah.
Harapan kepada ibu-ibu pebisnis agar bisa menyelesaikan setiap masalah
dengan baik.
Pada tahun 2019, Indscript
Training Center berubah nama menjadi
Indscript Woman University dengan sebuah program 3000% untuk perempuan.
Emak Pintar
Komunitas yang berdiri pada tahun
2015 ini pada awalnya akan menjadi
komunitas yang akan menyatukan antara penulis dan pebisnis. Artinya kedua komunitas ini akan melebur jadi
satu. Namun dalam perjalannya menjadi berjalan sendiri-sendiri dan Emak Pintar
pun menjadi komunitas tersendiri dengan kekhasan berbeda dengan komunitas
lainnya.
Sekolah Perempuan
Saya masih ingat beberapa waktu yang
lalu saat pertama kali bergabung di Sekolah Perempuan. Saya adalah peserta gelombang ke-9 yang
belajar secara webinar bersama teman
sekelas dari berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan mentor kami ada yang berada
di Amerika. Akh, seru banget rasanya
belajar bersama dengan perempuan produktif yang tersebar diseluruh nusantara. Saya pun banyak belajar dan
terinspirasi dari mereka.
Di Sekolah Perempuan, kami dibimbing oleh mentor dalam dan luar
negeri, diberi kesempatan memperoleh Job
menulis buku dan diberi peluang diterbitkan naskahnya oleh penerbit Mayor. Cara belajarnya cukup mudah, hanya duduk
manis di depan laptop di rumah masing-masing bahkan pernah sekali waktu saya
belajar di tengah jalan karena saat jam belajar saya sedang dalam perjalanan
pulang kampung.
Sekolah Perempuan didirikan pada
tahun 2013 yang di peruntukkan khusus bagi perempuan. Visi Sekolah Perempuan adalah melahirkan 1
juta perempuan Indonesia yang produktif menulis. Sedangkan misinya adalah meningkatkan skill
menulis di kalangan perempuan terutama ibu rumah tangga. Meningkatkan produktivitas ibu rumah tangga khususnya dalam tulis
menulis. Menyalurkan bakat dan karya tulis yang dimiliki perempuan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan pasar. Pemutakhiran perempuan dalam sosial, ekonomi
dan keilmuan
Beberapa Inovasi Indscript Lainnya
1.
Bisnis Indblack
Berusaha menggerakkan dunia fashion dengan
memberdayakan ibu-ibu sekitar rumah sebagai pengrajin handmade desain handsock.
2.
Inovasi workbook,
agenda, minibook, guidance book
3.
Co-founder Kunikita
Kunikita adalah bisnis ritel yang menjual berbagai
kebutuhan Muslimah. Memiliki lebih dari
4.000 jaringan pemasaran dengan produk unggulan CIOMY, bakso aci khas garut
yang bisa terjual ribuan pcs per hari
Beberapa produk Kunikita yang sudah saya konsumsi |
4.
Bukuin aja
Program Bukuin Aja lahir pada tahun 2019, sebuah
program penerbitan indie yang dilengkapi dengan training sebelum menerbitkan
buku. Di tahun ini pula Indscript Training Center berubah menjadi Indscript Woman University.
5.
Icon Pusat layanan
Inovasi 2020 dengan memberikan icon bagi yang bergerak di bagian pusat pelayanan seperti Miss Indscript, Miss Love, Miss Cunik, Miss
Writing. Icon ini merupakan inovasi di dunia jasa dengan icon yang ramah dan friendly
6.
7 hari menulis buku
7.
Sekali nulis jebol penerbit
8.
Menulis tanpa bakat
Selamat Ulang Tahun Indscript Creative yang ke-13
Selamat ulang tahun Indscript Creative yang ke-13 tahun. Kini Indscript makin dewasa dan bekembang
dengan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang
seluas-luasnya. Sejak memasuki usia yang
ke-10 tahun, Indscript membangun CSR (Coorporate Social Responsibility) dengan
pembebasan riba, pemberian hibah modal usaha, donasi lansia, dan berbagai kegiatan donasi lainnya yang diambil dari
10% omzet Indscript.
Diusia yang ke-13, Indscript semakin banyak memberikan
peluang bagi perempuan untuk mengembangkan diri baik dalam sisi kepenulisan
maupun sisi bisnis. Bahkan kelak di
tahun 2024 telah menargetkan untuk memiliki 15.000 jaringan pemasaran yang
berasal dari perempuan khususnya ibu rumah tangga.
Di era stay at home, Indari Mastuti selaku founder dari
Indscript Creative terus melakukan inovasi dari rumah dengan live setiap jam 7
pagi di komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis untuk saling menguatkan satu sama lain.
Dan setiap jam 16.00 akan live tentang dunia penulisan. Jadi, kalian jangan melewatkan kesempatan ini
untuk ikutan karena ini disajikan secara gratis.
Foto by akun medsos Indari Mastuti 😃 |
Akhir kata, ucapan terima
kasih kepada Teteh Indari Mastuti yang telah menginspirasi banyak sekali perempuan,
menambah ruang kreativitas saya sehingga bisa selangkah lebih maju. Menuntun
saya menapaki anak tangga satu demi satu dalam dunia penulisan.
Untuk seluruh perempuan di dunia, mari menjalin kolaborasi
positif, saling solid, bergandeng tangan meraih cita dan mimpi. Mari terus
bersama menjadi pembelajar untuk meningkatkan kompetensi dan mengesplorasi diri
agar bisa saling menginspirasi tanpa menanggalkan adat dan norma keperempuanan.