Seng Sermani (Foto: Dok pribadi) |
Assalamualaikum
wr wb...
Apa kabar
semunya semoga sehat dan makin sukses ya.
Oh ya, ini adalah postingan saya yang pertama setelah Idul Adha
2018. Mumpung nih ya masih suasana
lebaran, jadi saya ingin mengucapkan selamat hari Raya Idul Adha, Mohon Maaf Lahir
Batin. Siapa tahu nih ya dari interaksi
kita di dunia maya maupun nyata selama ini, ada perkataan maupun tindakan baik yang disengaja dan tidak disengaja, mohon
dimaafkan. Insya Allah teman-teman, juga
sudah kumaafkan.
Teman-teman,
kemarin saat lagi rame-ramenya orang berbelanja tuk keperluan lebaran, ada hal
menarik yang mencuri perhatian saya. Dan,
pengalaman itu akan saya share melalui tulisan ini.
Adalah
Daeng Naba, warga Kecamatan Bontonompo yang kebetulan bertemu saya di toko
bangunan. Saat semua orang berbelanja
kebutuhan seperti pakaian, si Daeng malah menundanya dan lebih mementingkan
untuk berbelanja ke salah satu toko bangunan di daerah Bontonompo. Daeng Naba membeli beberapa lembar Seng Sermani,
Cap Jonga Merah. Saya tertarik
menyapanya.
Abby:
“ Eh, Daeng Naba, belanja apaki?”
Daeng: “Beli Seng, untuk atap rumah”.
Abby:
(Melihat Cap Jonga Merah tertulis Sermani pada Seng tersebut). “Oh, beli Seng Sermani Ya Daeng?, kenapa ndk
beli yang ini? (sambil nunjuk seng merk lain)”.
Daeng:
“Wah.... klo Seng Sermani ini sudah teruji kualitasnya, dari dulu bapak saya
selalu pakai merk Sermani. Dibandingkan dengan
merk itu, (sambil nunjuk merk yang saya tunjuk tadi), harganya Cuma beda sedikit, mendingan saya
beli Sermani”. Jelasnya panjang lebar ke saya.
Abby:
(Hanya tersenyum dan bergumam dalam hati, “wah, Daeng ternyata cerdas juga
dalam hal memilih barang berkualitas”.)
Dari percakapan
itu, Daeng naba sangat menggebu-gebu dalam memaparkan produk Seng Sermani. Bagaimana tidak, perusahaan yang memproduksi atap bangunan ini sudah
lebih dari setengah abad usianya, dan sampai saat ini masih eksis di pasaran
bahkan masih menjadi market leader sehingga mampu menguasai pasar khususnya
Indonesia bagian Timur.
Memang
ya man teman, sekarang soal berbelanja kita mestu kudu hati-hati loh. Masalahnya banyak barang yang beredar
dipasaran yang kualitasnya kurang bagus dengan persaingan harga yang lebih
murah. Jika ditanya bentuk kehati-hatian
itu bagaimana?. Jangan terkecoh harga ya,
tapi lihat pengalaman orang lain menggunakan produk itu. Tahan tidak?
Bukan hanya itu teman-teman, saat
ini kode SNI juga mesti diperhatikan.
Nah,
apakah semua yang berkode SNI itu bagus? Ternyata tidak. Bahkan ada produk yang berkode SNI namun kenyataan
dilapangan produknya tidak benar-benar ber-Standar Nasional Indonesia (SNI). Isu ini sudah sering di perbincangkan. Makanya saat saya jalan-jalan ke Sermani
beberapa waktu yang lalu, iseng-iseng saya bawa Seng merk lain dan menguji
ketebalannya. Dah.... wow, benar-benar
beda ma yang dilapangan. Kemudian saya mengukur ketebalan Seng Sermani itu
sendiri, hasilnya luar biasa. Ketebalannya
benar-benar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Seketika saya bangga dengan produk Seng Sermani. Bangga dong kita sebagai orang Sulawesi.
Merk lain |
Bagaimana
bentuk kebanggaan kita terhadap produk lokal? Klo saya sih, ya tentu turut
memakai produknya, turut mensosialisakan keunggulannya agar lebih banyak orang
yang tahu. Dan yang lebih penting lagi
adalah agar tidak banyak orang yang salah dalam memilih produk untuk memenuhi
kebutuhannya, terutama untuk kebutuhan atap bangunan. Jika ini terjadi, jelas akan merugikan diri
sendiri kan?