Tan Son Nhat International Airport
12.25.00
(Catatan Perjalanan Vietnam Edisi 2)
Oleh: Abby Onety
Tan Son Nhat
International Airport
Tan Son Nhat International Airport adalah
bandara terbesar di Vietnam yang oleh kalangan traveler lebih dikenal dengan
sebutan HCMC. Alhamdulillah... saya
telah tiba di destinasi tujuan. Assalamualaikum Vietnam.... J
Tiba di HCMC, yang pertama saya cari adalah
wifi gratis. Biasanya setiap bandara punya fasilitas ini. Seperti pengalaman
kemarin-kemarin di destinasi sebelumnya, tepatnya di Phuket Thailand, saya tak
pernah membeli kuota internet untuk berkomunikasi dengan keluarga dan
teman-teman. Hal pertama yang saya lakukan dalam ber-solo-traveling adalah
berkabar pada orang dirumah. Mengirim foto dan posisi sedang ada dimana agar
orang dirumah tidak khawatir. Saya pernah sekali teledor dalam berkirim kabar,
akibatnya paspor 3 bulan di tahan sama bapak aji (dibaca:ayahku). Rayuan maut pun berkali-kali menyerang
beliau, barulah bisa menebus pasporku kembali.
Tips (jika traveling dalam satu negara hanya
berlangsung selama seminggu. tidak perlu beli sim card baru, cukup mengandalkan
wifi yang banyak berceceran dimana-mana).
Tiba saatnya pemeriksaan imigrasi. Pemirsa,
tahu tidak kalau hal yang paling saya takuti saat traveling adalah berhadapan
dgn pihak imigrasi. Sebab ada-ada saja yang bisa menghambat perjalanan. Sebisa
mungkin dari berurusan dengan piha imigrasi, jika salah sedikit saja bisa
berabe urusannya. Hhmm... klo perlu pasang muka yg paling manis penuh
kesantunan. Dengan rasa
dag...dig...dug... dan menngucap beberapa do’a yang pernah di ajarkan nenekku
dulu, saya melangkah pasti menuju loket pemeriksaan imigrasi dan akhirnya bisa
lancar melewati imigrasi. Ahaaa... bisa nafas lega sekarang.
Keluar dari imigrasi, disisi kanan baggage
ada penjual sim card dengan harga yang cukup murah dibandingkan harga bagian
depan airport yang bisa melonjak sampai 100 %. Saran saya jika berada di
Vietnam lebih dari seminggu, beli kartunya di sini saja. Jika anda merasa lapar yang tak bisa menahan
lagi dan mengharuskan makan di area airport, jangan lupa bayarnya pakai USD
saja sebab harga makanan di airport lebih murah menggunakan mata uang USD dari
pada VND.
Jika destinasi yang di pilih di Distrik 1,
dari airport jalan keluar sebelah kanan kita bisa memilih naik bus 152 tujuan
Ben Thanh Market hanya dengan 6000 VND (di baca: 6 ribu dong). Alternatif kedua
bisa menggunakan Vinasun taxi. Jika pilih transportasi taxi, saya sarankan
Vinasun sebab selain murah juga aman.
Tetiba di Bent Thanh Market, saya langsung
menuju hotel yang telah saya pesan jauh-jauh hari sebelumnya. Banyak penginapan/hotel
di sekitar Ben Thanh, mulai dari harga yang mahal sampai harga yang paling
murah ada di sekitar sini. Makanan halal juga banyak tersedia sekitar Bent
Thanh Market karena banyak orang melayu yang berjualan di daerah ini.
Setelah merebahkan diri sejenak, saya
langsung mengguyur badan di kamar mandi.
Siraman air yang kompak jatuh bersamaan dari shower berwarna hitam
terasa sangat menyejukkan. Segar
rasanya. Setelah berias diri seadanya,
saya langsung turun menuju lobby hotel bertanya pada reseption tentang beberapa
destinasi yang bisa saya kunjungi di sekitar tempat ini. Saya mendapatkan peta beberapa destinasi,
tanpa pikir panjang saya langsung angkat kaki.
Yang pertama saya cari adalah Kopi
Vietnam. Maklum saja di negara saya
sedang heboh-hebohnya kasus Kopi Vietnam.
Baru beberapa langkah meninggalkan hotel, mataku sudah menangkap
beberapa orang pedagang dengan menggunakan sepeda, rupanya itu Kopi
Vietnam. Dengan 20.000 Dong saya sudah
bisa menikmati segelas Kopi Vietnam dingin.
Kopinya nikmaaaaat sekali, tapi setelah tegukan ketiga, di ujung jalan sana
orang pada ribut-ribut. Rupanya pak
polisi Vietnam sedang mengusir para pedagang yang memadati jalanan termasuk
pedagang bersepeda yang baru saja ku beli kopinya. Untuk masih sempat bayar, kalau tidak, sudah
dipastikan saya punya utang sama orang Vietnam.
Hati-hati jajan di pinggiran jalan.
Menggoda memang tapi kan tidak lucu klo sudah ambil makanan dari penjual
tiba-tiba ada polisi menggusur semua penjual yang di pinggir jalan. Klo mau
makan gratis bolehlah tapi saya tidak menyarankan ini, hihihiiiii... kasihan
kan penjualnya kalau kita sudah makan makanannya lalu penjualnya buru-buru
pergi karena kena usir pak polisinya J
Akhirnya
dengan kamera sony, saya mulai membidik beberapa obyek untuk mengabadikan
setiap momen perjalanan. Ini adalah bagian
yang penting sebab sangat sulit untuk mengulangnya kembali setiap momen
perjalanan, kalaupun bisa terulang, yakin saja itu tidak akan sama. Suatu hari kelak dokumentasi perjalanan berupa
foto akan menjadi gambar yang bercerita, saat itu akan datang bahagia sebab setiap
orang berhak untuk bahagia. Jika kebahagiaan itu harus kamu raih dengan membawa
dirimu melangkah pergi jauh, bahkan ke sebuah tempat yang tidak pernah kau
jejaki, kenapa tidak?
Saat senja mulai memudar,
terbersit setitik asa yang pernah ada. Akh... rasanya tak bisa menggaransi
pikiranku tentang masa itu. Lebih baik ku leburkan bersama aroma kopi vietnam
yang masih tersisa.
Noted bagi coffee lovers.
Kopi Vietnam tuh benar-benar mantap di ajak bergadang. Saking mantapnya, saya sempat menjadi satpam
semalam alias tidak tidur semalaman.
Terpaksa nongki manis di lobby hotel sambil cerita dengan karyawan hotel
yang jaga malam. Setelah sholat subuh baru saya bisa tidur pulaaasss.
@Bersambung.....@
25 komentar
Jangan2 karena pengaruh kopi vietnam makanya di tulisan ini bahasanya lebih puitis? 😄
BalasHapusNah. Curiganya begitu 😄
HapusTuh kaaan!! Haha...😂😂
HapusHahahahaa.. cerita selanjutnya lebih puitis lagi. Siap2 di bully nih wkwkwk
HapusNoted.
BalasHapusKayaknya kalo sy bakal dumba2 minum kopi Vietnam. 😂
Iyyee... keras sekaliki. Asli memang tawwa
HapusMbak aku kepo, 1 RP berapa dong ya? Karena kayaknya pengen ke Vietnam. Sounds interesting :D
BalasHapusHari itu bayar tour mekong 320.000 Dong/VND nilainya sekitar RM 60 atau Rp 200.000
Hapusyang ambil semua fotomu siapa? kepo aku
BalasHapusHehehe... mintai tolong org lewat mbaa
HapusMbak seru sekali. Aku masih ngidam solo travelling mungkin vietnam bisa aku jadikan salah satu tujuan yah
BalasHapusWaah... Abby doakan segera terelealisasi rwncananya yah. Iyaahh... boleh deh coba Vietnam
HapusAsikknya travelling.. Ini sudah negera ke berapa yang dikunjungi Ibu.?
BalasHapusBdw kopinya mantap yah..nasib baik sempat bayar sebelum di sruh pergi sama petugas. . Ketat juga undang-undang buka lapak di vietnam..
Kak abby the queen of traveller mi ku panggilkan ki di ? hihihi suka sekali kalau kita bercerita soal jalan-jalan selalu ada pesan tersirat dalam tulisannya. likeee muacchh :*
BalasHapusKak, HCMC ada kepanjangannya? Penasaran.
BalasHapusBtw, kalau mau ki lagi ke Vietnam mau dong titip kopinya :D
Kak aby pertama kali solo travelingki nda lain-lainji di rasa?
BalasHapusSaya kalo jalan sendiri selalu merasa kayak "bakalan hilang" x_x makanya nda nda berani solo traveling padahal pengen skali coba -_-
Saya malah bisa tidur enak setelah menyeruput seporsi kopi yang enak, Kak. Secara, kopi adalah produk pertanian yang memang tujuannya sebagai minuman penyegar, jadi setelah ngopi perasaan lebih segar untuk tidur pulas. hehehhe....
BalasHapusSamapai sekarang dirumah saya masih punya drip untuk bikin kopi vietnam. Tunggu tetes-tetesanya itu turun yang bikin beda. Semoga bisa ke vietnam mencicipi kopinya
BalasHapusBalik lagi ke tulisan ini...
BalasHapus1 VND = berapa Rp kak?
Trus, kenapa harga jualan di airport lebih murah kalo dibayar pake USD?
Hahaha nama mata uangnya lucu, Dong.
BalasHapusBerapa harganya?
3000 dong
:p
Anyway, saya juga tertarik mau ke Vietnam sebenarnya karena negara ini menyimpan banyak sejarah dari masa lalu yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan Asia Tenggara.
Mungkin nanti saya akan ke sana juga.
Satu kali itu ji Bapa Aji tahan paspor ta'? Ndak pernah mi toh? 😍
BalasHapusBtw , siapa yang foto ki' na solo traveling ki'?
Tawwa Kak Abby, nikmatnya bisa merasakan kopi Vietnam langsung dari asalnya.
BalasHapusKalau di tempat ngopi, jarang sekali k' pesan kopi Vietnam. Pakai susu kental manis soalnya, jadi rasanya terlalu manis menurut saya.
Asyiknya bisa traveling 😍 Vietnam situasinya hampir sama dengan Indo atau gmna kak, misal mreka jg padat/macet. Ditunggu ulasan kultur dan budaya Vietnam kalau adab😊
BalasHapusDeh saya merasa minder melihat kak abby bisa solo travelling, btw, sy nda cocok sama kopi, lambung ku nda kuat
BalasHapusLuar biasa kak abby bisa solo travelling terus ngobrol sama pegawai hotel. Keren banget 👍👏👏👏
BalasHapus