Menyapa kenangan di Cameron Highland itu berat, kau takkan kuat, Biar Aku Saja
21.34.00![]() |
Pic by: Abby Onety |
Jangan
berkunjung ke Cameron Highland jika hanya satu atau dua hari saja, kau takkan
kuat meningggalkan pesona keindahannya, biar aku saja!
Pernah mendengar cerita pesona alam Cameron
Highland? Cameron Highland adalah salah satu destinasi wisata yang pernah saya
kunjungi. Orang-orang menyebutnya tanah tinggi Cameron yang menjadi
pusat peristirahatan didataran tinggi yang terkenal di semenanjung
Malaysia. Cameron Highland terletak di
barat daya negeri Pahang dengan suhu sekitar 10*C sampai 20*C dengan ketinggian
sekitar 1.829 mdpl . Sebuah negara yang
kaya dengan khazanah hutan alamnya. Nama
daerah ini berawal dari nama seorang Inggris yang menemukan tempat ini pada
tahun 1885 William Cameron. Untuk
mecapai tempat ini, kita bisa menggunakan moda transportasi darat (mobil atau
motor) dengan jarak sekitar 250 km dari Kuala Lumpur.
Referensi
wisata ke Cameron Highland awalnya dari Sang Dewa, seorang teman yang juga
penikmat traveling. Sekitar dua bulan
saya mempersiapkan rencana keberangkatan sambil mencari informasi tentang
destinasi wisata yang akan saya kunjungi, selain itu saya juga menunggu waktu ijin
di kantor. Karena destinasi tujuan
didataran tinggi, tentu saja saya akan disambut dengan hawa dingin, jadi harus
membawa baju yang agak tebal.
Selain
wisata yang bernuansa heritage, saya juga penikmat wisata alam khususnya daerah
pegunungan. Cuaca dingin pegunungan membuatku
selalu merasa nyaman, adem, dan kagum akan kebesaranNYA. Allah menciptakan keindahan alam yang sungguh
memesona. Sebagai mahluk Tuhan, sudah
sepantasnya kita menjaga sekaligus menikmati fasilitas ini.
“Tidak
ada alasan untuk tidak mencintai alam”, kalimat ini sering saya ucapkan
kepada siapapun terutama kepada anak didik saya. Setiap kesempatan disela-sela jam mengajar
selalu saya selipkan kalimat “jaga
lingkungan, lestarikan tanaman”.
Sebab, banyak sekali manfaat yang telah kita peroleh dari keduanya. Seluruh kebutuhan hidup disiapkan oleh
alam, pemenuhan hidup sandang, pangan,
dan papan adalah kontribusi dari alam. “masihkah
kita tidak mencintai alam?”.
Dalam
dunia traveling, alam berkontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan manusia yang
sekarang ini bukan lagi tergolong kebutuhan tersier tapi sudah menjadi
kebutuhan primer. Iwan Kurniawan dalam
artikelnya secara terang-terangan mengatakan bahwa berlibur sudah menjadi
kebutuhan primer.
Alam adalah
lukisan Sang Maha Pencipta dalam bentuk nyata yang dapat kita nikmati pesona keindahannya. Tidak
jarang seseorang mengeluarkan budget yang tergolong sangat mahal hanya karena
ingin menikmati keindahan alam yang
tersebar luas di seluruh dunia. Banyak
orang yang rela meninggalkan negerinya untuk bepergian melihat langsung bukti
nyata keindahan alam negeri seberang yang mereka ketahui dari berbagai sumber
informasi. Bepergian menikmati pesona
alam tidak harus selalu dengan budget
mahal.
Traveling
adalah hak semua orang, bukan hanya milik si kaya, tetapi semua orang bisa
menikmatinya. Jadi tidak perlu menunggu
kaya untuk melakukan sebuah perjalanan karena semua orang bisa melakukannya. Bahkan ada yang berani keluar dari zona
nyaman untuk melakukan perjalanan karena sebuah perjalanan akan mengajarkan banyak
hal tentang kehidupan, termasuk bagaimana memanajemen diri sendiri dan
menjadikan pengalaman sebagai investasi kehidupan.
Seperti
tahun kemarin, saat menikmati pesona alam Cameron Highland, di Kota Brinchang,
Pahang, Malaysia, saya merasa begitu kecil, lebih kecil dari butiran debu. Tak ada yang bisa di banggakan pada diri ini,
terlena atas kekaguman akan kesejukan dan keindahan alam ini, tiba-tiba saya
merasa begitu dekat dengan Sang Maha Pencipta.
Tekstur
tanah di Cameron Highland tergolong sangat subur, sangat cocok untuk bertanam
berbagai jenis tumbuhan. Oleh karena itu
tidak heran jika disini terdapat beberapa kebun yang sangat luas dan
subur. Kebun-kebun itu diantaranya
adalah kebun teh, kebun strawberry, kebun
buah, dan kebun bunga.
Kebun Teh
Sebelum
berkeliling menikmati keindahan perkebunan teh, terlebih dahulu saya
menyempatkan diri menikmati secangkit teh hangat dengan roti keju sambil
menikmati kebun teh dari ketinggian.
Lagi-lagi saya berdecak kagum akan ciptaanNYA. Woow... tehnya
benar-benar segeeeerr. Teman-teman, jika
punya kesempatan, berkunjunglah ke tanah tinggi, saya doakan kalian ya semoga
bisa kesini membuktikan nikmatnya teh Cameron Highland.
Kebun
teh ini milik warga negara Malaysia yang berdarah India. Saat ini sedang dikelola oleh keturunan
ke-empat atau sudah generasi ke-empat.
Kebun teh ini berdiri sejak tahun 1891. Dulu orang-orang memetik teh dengan tangan
secara tradisional tetapi saat ini mereka telah menggunakan mesin yang di
pegang dua tangan.
Kebun Bunga
Woww....,
saya terpana melihat keindahan aneka macam bunga yang indah, cantik dan
segar-segar. Sangat memukau para
pengunjung yang datang menyambangi kebun bunga ini. Saya sangat tertarik membeli beberapa kaktus
tapi karena takut direpotin di airport pada bagian karantina tumbuhan, maka
saya urung diri membelinya.
Kebun Strawberry
Saya
lanjut jalan-jalan ke kebun stowberry.
Cameron Highland terkenal dengan strowberrynya. Disini kita bisa memilih dan memetik langsung
dengan tangan sendiri buah strowberry yang ingin dibeli, selain rasanya enak,
seger, harganya pun muraaahh. Di sebelah
kanan kebun strowberry dijual beberapa produk yang berlabel strawberry. Misalnya Strawberry Sundae, Strawberry Fried
Ice Cream. Strawberry Waffle, Sabun Strawberry, Permen Strawberry, Teh Strawberry,
Coklat Strawberry, de el el...
Kebun Sayur
Cameron
Highland terkenal dengan hasil tanaman seperti buah-buahan, bunga-bungaan, dan
sayur-sayuran yang bermutu tinggi. Banyak
sekali sayuran berupa kubis dan sawi yang segar-segar. Saya juga sempatkan diri jalan-jalan ke pasar
tradisonal, disana saya menikmati jagung rebus, rasanya manis.
Oh
ya, perjalanan balik ke Kuala Lumpur saya singgah di rumah salah satu warga di
daerah Pahang. Sambil rehat, saya banyak
berbincang-bincang dengan keluarga ini
yang mengaku sebagai suku asli Malaysia.
Saya berharap semoga suatu hari kelak, saya dapat kembali menyapa kenangan di Cameron Highland. Oke teman-teman...., sampai disini dulu ya, sampai jumpa di cerita trip selanjutnya
dengan destinasi yang berbeda.
Tulisan
ini diikutsertakan dalam tantangan menulis #SatuHariSatuKaryaIIDN
17 komentar
Ya ampun Ka judulnya bikin salfok. Cantiknya itu bunga dan tanamannya 😍.
BalasHapusDelon... hahahaa. iya Awie, rasa2nya mau bawa tuh bunga ke Makassar. apa daya gak mau repot juga sih
HapusHaduh haduhhh.. Strawberrynya bikin ngiler. Mau ta mi deh!
BalasHapusVita.. dirimu wajib nyoba langsung di Cameron. wueenaaakk...
HapusJudulnya eaaaa..eaaaa aku jadi inget si Dahlan :D
BalasHapusmba ini cakep loh duh jadi mupeng travelling ke Malaysia, btw klo mba jadi beli kaktus kebayang deh yah rempongnya duri-duri itu menusuk-nusuk :D
Hahahaa... kamu tak kan kuat ingat Dahlan, biar aku saja :))
Hapusiya, padahal ku jatuh cinta bangat sama tuh kaktus
hampara hijau itu.... serasa di the shire, lord of the ring ya kak :)
BalasHapusSerupa tp tak sama hehee
Hapusaduh jadi pingin kesana nih.....
BalasHapusHayyuuukkk
Hapuskepada yg minat mendaki gunung...di sini juga ada track pendakian ke Gn Brincang dan Gn Irau...tak jauh dr Pekan Cameron Highland.
BalasHapusOh iya? Boleh juga tuh
HapusIni tuh genting highland bukan sih? yang kata orang banyak tempat judinya hehe
BalasHapusBukan. Klo di Genting mah aku bahkan pernah nyasar ke Kasinox hahaa... nanti ceritax aku publish ya pengalaman di Genting Hihjland.
HapusWiih banyaknya cerita kenangan yang belum kita' tulis dih
BalasHapusSemoga bisa ke tempat² ini lagi
Masya Allah alamnya cantik sekali... Persis seperti Malino kak ya?
BalasHapusklo yang lihat foto seperti malino kak di' mungkin malino terinspirasi dari sini... cantiknya Masyaa Allah.. strawberrynya bikin salfok gankk...
BalasHapus