Mengenang Romantisme Basidiomicotyna (Volvariella volvaceae) Sesaat Sebelum Larut Dalam Kenikmatannya
08.34.00
Saya termasuk penikmat jamur ini sejak
kecil. Masa dimana saya dan nenek sering menghabiskan waktu berburu jamur ini
saat musim hujan telah tiba. Waktu itu saya punya alasan sendiri untuk keluar
rumah menemani nenek saat musim hujan berburu jamur, yaitu main hujan-hujanan.
Produksi jamur merang yang tumbuh liar di tempat-tempat yang lembab seputaran rumah, sangat membantu mengurangi belanja keluarga yang pada masa itu adalah masa-masa
sulit perekonomian di Indonesia.
Basah-basahan di tengah hujan adalah permainan yang paling mengasyikkan saat itu. Setelah itu langsung menuju kanal kecil depan rumah untuk menyaksikan teman-teman yang sedang berenang. Saya hanya bisa menyaksikan teman-teman berenang dari pinggir kanal sambil mematuk-matukkan kaki kanan bergantian kaki kiri ke dalam air sebagai bentuk keasyikan saya menikmati air kanal di musim hujan karena saya tidak bisa berenang (uuhhh menyedihkan sekali......).
Basah-basahan di tengah hujan adalah permainan yang paling mengasyikkan saat itu. Setelah itu langsung menuju kanal kecil depan rumah untuk menyaksikan teman-teman yang sedang berenang. Saya hanya bisa menyaksikan teman-teman berenang dari pinggir kanal sambil mematuk-matukkan kaki kanan bergantian kaki kiri ke dalam air sebagai bentuk keasyikan saya menikmati air kanal di musim hujan karena saya tidak bisa berenang (uuhhh menyedihkan sekali......).
Memanfaatkan daun pisang
sebagai pengganti payung untuk penghalang hujan. Jingkrak-jingkrak kami
menyusuri halaman belakang rumah menuju ke area beberapa pohon pisang milik
keluarga kami. Mengapa kami memilih
menyambangi pohon pisang? Karena di pangkal pohon pisang kami sering menemui
jamur yang berbentuk payung. Saat itu
kami menamai jamur ini dengan nama Basi-basi (bahasa Makassar).
Basi-basi adalah nama daerah jenis jamur ini yang menurut nenek, jamur
ini bagus untuk dikonsumsi karena rasanya enak tanpa menjelaskan kepada saya
tentang kandungan gizi yang dimiliki oleh jamur merang ini.
Jamur merang rasanya enak, gurih dan
tidak berubah wujud jka dimasak. Kita bisa
memodifikasinya bersama aneka masakan lain seperti Sup Jamur, Capcay, Pepes Jamur,
Sup Tom Yum, dan masih banyak lagi. Pagi
ini, dengan tumis jamur, saya kembali larut dalam kenikmatan sarapan pagi
dengan Volvariella volvaceae di musim hujan.
Sungguh nikmat rasanya!.

Tumis Jamur Merang
Kata orang tak kenal maka tak
sayang. Untuk itu, saya ingin mengajak
anda berkenalan dengan Volvariella volvaceae (jamur merang).
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali
kita mendengar orang berbicara tentang jamur.
Baik jamur yang merugikan maupun jamur yang menguntungkan. Dalam dunia biologi jamur di kenal dengan
istilah fungi. Ilmu yang mempelajari jamur adalah mikologi.
Oleh Bapak taksonomi Carolus Linnaeus (1707 – 1778) jamur
merang ini di kenal dengan nama ilmiah Volvariella
volvaceae tergolong dalam divisi Basidiomicotyna yang menghasilkan basidiospora
untuk cara reproduksinya.
Jamur merang sering di temukan pada
tumpukan jerami. Tubuh buah berbentuk payung, berwarna putih agak krem, bagian
bawah tudung berwarna kecoklatan. Sekarang
ini, jamur merang sudah di budidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan
yang bergizi tinggi. Kandungan protein
jamur cukup tinggi. Dalam 100 gr jamur
segar mengandung sekitar 3,2 gr protein.
Jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada adalam keadaan
kering. Selain itu, jamur juga memiliki
kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi.
51 mg dan 233 mg juga mengandung 105 kj kalori dengan kandungan lemak
rendah 0,9 gr.
Demikian sedikit papara tentang Jamur Merang favorit saya. Minat mencoba...?? silahkan saja karena jamur ini telah banyak tersedia di supermarket yang tersebar di kota anda . :)
Demikian sedikit papara tentang Jamur Merang favorit saya. Minat mencoba...?? silahkan saja karena jamur ini telah banyak tersedia di supermarket yang tersebar di kota anda . :)
0 komentar