Kontroversi Sebuah Tulisan Sederhana Tentang Film “Assalamualaikum Beijing”
11.21.00
Ngak nyangka postingan blog saya nampang
di halaman penulis idolaku #AsmaNadia.
Postingan ini saat saya buka ada 4.145 orang yang like dan 250 orang
yang komentar. Pro dan kontrapun terjadi. Tetapi Alhamdulillah masih lebih banyak yang
berpikir positif dan merespon baik tulisan saya tersebut ketimbang yang
merespon negative. Beberapa diantara mereka
menganggapku mencari sensasi, orangnya pelit, syirik, tak bisa mengambil
manfaat dari alur cerita film yang beruangsa islami ini, dan masih banyak lagi.
Film “Assalamualaikum Beijing” adalah
film yang baru saja saya nonton di Cinema XXI Mall Ratu Indah Makassar. Sebenarnya saya buka penikmat film, tetapi
karena penulis buku film ini adalah
salah satu idolaku yang menginspirasi
banyak orang maka sayapun tertarik dan penasaran ingin menonton film ini.
Saya sangat menikmati filmnya dan
membuatku betah hingga menonton sampai akhir.
Bahkan rasanya masih ingin ceritanya berlanjut sampe-sampe esoknya aku
nonton lagi dan lagi. Banyak hal positif
yang bisa kita petik dari film ini. Sampai
dirumah saya langsung duduk di depan laptop dan menuliskan apa yang bisa saya tulis tentang
film ini untuk saya share kepada banyak orang.
Sayapun memilih judul yang sensasional dan sedikit provokatif
untuk menarik perhatian pembaca dengan tujuan orang-orang penasaran dan ingin
segera membacanya sehingga makna positif yang terkandung dalam tulisan saya tentang
film “Assalamualaikum Beijing” di baca oleh banyak orang hingga mereka berminat
menonton film ini. Karena saya tahu,
film yang seperti ini sangat langka dan sayang sekali jika harus terlewatkan. Saya berharap mereka yang biasa-biasa saja
menanggapi film ini setelah membaca sedikit alur ceritanya melalui tulisan saya
akan segera bergegas memesan tiket dan
menonton bersama dengan orang-orang tercinta.
Salah satu tujuan saya memilih judul
yang kotroversi ini adalah untuk menarik minat baca masyarakat yang semakin menurun. Sekaligus untuk menguji nyali orang-orang
disekitarku yang berinteraksi dengan saya khususnya di media social melalui
tulisan untuk tidak menyimpulkan sesuatu tanpa jelas permasalahannya. Ingin rasanya
menggelitik rasa penasaran mereka untuk segera membaca sebelum menyimpulkan
sesuatu yang belum jelas. Terkecoh dengan
judul lalu menyimpulkannya sendiri sebelum membaca tulisannya adalah kebiasaan
yang sangat merugi dan tak patut untuk dibudayakan.
Saya berterimah kasih kepada para
komentator baik yang merespon baik tulisan saya maupun yang tidak. Saya tidak menilai ini salah tetapi saya
lebih kepada bagaimana saya harus bersikap lebih hati-hati dalam menulis. Tetapi saya tidak menilai tulisanku ini salah.
Banyak hal positif yang saya dapatkan
dari tulisan ini melalui para komentator.
Selain menginspirasi saya untuk lebih mengasah keterampilan menulisku,
juga dapat belajar untuk mengevaluasi diri dari para komentar yang masuk.
Terkhusus kepada Penulis idolaku #AsmaNadia,
terima kasih telah merespon baik tulisanku di Blog tentang film Assalamualaikum
Beijing dengan judul “Rugi Nonton Assalamualaikum Beijing”. Semoga film ini laris manis di pasaran. Tetaplah menjadi idolaku yang menginspirasi
banyak orang. Salam Sukses!
2 komentar
Wkwkwkwk ... itu trik yang brilian. Jadi yang berkomentar negatif itu ndak baca pi tulisan ta' di?
BalasHapusHehehee.... iyye, belumpi na baca na bilangimaka sekke :-D
Hapus