Produsen Baja Domestik Terancam Akibat Membanjirnya Produk Asing Tanpa SNI
00.35.00
Assalamualaikum
WR. WB ....
Apa kabar
semuanya,semoga tetap dalam lindunganNYA.
Tak terasa ya?, kita sudah hampir
berada di penghujung bulan Juli. Artinya,
sebentar lagi Juli akan berganti Agustus.
Ada banyak hal yang terjadi dalam rentang waktu sebulan ini. Mulai dari kegiatan pilkada, drama korea
hingga maraknya isu tentang membanjirnya produk impor di negeri kita tercinta ini. Isu ini kemudian berkembang menjadi kekhawatiran
banyak pihak. Bagaimana tidak, banyak produk
impor mengalir masuk ke Indonesia sehingga mengakibatkan terjadinya kompetisi
tidak sehat di sektor industri.
Jika
isu ini tidak segera ditanggapi secara benar dan bijak oleh pemerintah selaku
penentu kebijakan, maka akan berakibat fatal bagi industri lokal sebab akan
melemahkan bahkan membunuh industri
nasional. Kebayang gak sih, gimana jadinya nanti klo
industri nasional gulung tikar? Kepikiran gak sih akan ribuan tenaga kerja yang
terancam karena pemutusan hubungan kerja (PHK)?. Bagaimana mereka bisa bertahan hidup ya?.
Kemarin saya baca di media online
“Berita Kota” bahwa kebijakan pemerintah yang diberlakukan sebenarnya banyak
yang mengganggu perekonomian Indonesia.
Seperti di bebaskannya produk non-SNI impor untuk masuk ke Indonesia
tanpa dikenakan BMAD (Bea Masuk Anti Dumping).
Seng import yang menyerang pasar dengan kualitas sangat rendah utamanya
dalam hal lapisannya. Sebagai bocoran
nih ya, Seng import yang beredar saat ini hanya memakai/dilapisi zinc 40 gr/m2
sedangkan seng yang sesuai SNI harus memakai/dilapisi zinc 100 g/m2. Akh, klo
gini saya mah “Say No aja pada produk Non-SNI”, klo kamu....?.
Sumber foto: Selfie Miftahul via detikcom |
Teman-teman
pembaca blog yang budiman. Fenomena
diatas patut kita renungi bersama, sebab bicara soal industri lokal berarti
bicara tentang produk milik kita sendiri yang
keberadaannya sangat perlu kita dukung. Industri kita mampu kok memproduksi baja kelas
international lho, jadi tak perlu lagi ada import.
Bukan
hanya produk impor yang menjadi masalah saat ini tetapi beberapa produsen lokal
juga menyalahi aturan SNI dan bebas saja beredar di masyarakat. Pada label tersebut juga tidak ditemukan
adanya logo SNI maupun keterangan Nomor Registrasi Produk (NRP). Berbeda dengan produksi atap bangunan PT.
Sermani Steel yang memproduksi Atap Seng Cap Jonga Merah. Produknya
senantiasa berkomitmen mempertahankan kualitas sesuai dengan aturan SNI.
Produknya menggunakan ukuran plat baja 0,2 mm sementara produk pesaing banyak
yang sudah menurunkan kualitasnya dengan menurunkan ketebalan hingga menjadi
0,18 mm, 0,17 mm, bahkan ada yang tinggal 0,14 mm sehingga produk yang
ditawarkan bisa lebih murah.
Selain
berlabel SNI, Sermani juga menggunakan ISO 9001 . Inilah yang menjadi alasan mengapa Sermani masih
menjadi market leader sehingga mampu menguasai pasar khususnya Indonesia
Timur.
Sumber
bacaan:
Makassar_timuronline
Jakarta_sindonews
22 komentar
Baja? Kita banyak yang bagus kok.. duh emang ya kalo keran import tuh susah banget d bendung
BalasHapusSekarang barang import kayak bebas aja masuk ya. Kalau kayak jastip2 gitu, termasuk kategori barang import ga? Itu ga ada bea masuknya kan?
BalasHapusDuh sekarang banyak banget produk import , padahal produk dalam negeri kualitasnya gak kalah sama kualitas import yah
BalasHapusHebat mba tulisannya. Ide tulisannya jarang dan jarang juga orang memperhtikan tapi mba bisa mengangkatnya lwat tulisan. Semoga bisa jadi perhatian kita smua trutama pemerintah
BalasHapusPentingnya lebel SNI ya Mba, ngaruh ke kualitas seng. Jarang-jarang aku baca tulisan yang bahas kaya gini lho. Kan jadibnambah ilmu. Thanks ya Mba buat sharenya
BalasHapusjauh bgt ya kualitas kandungan produk import yang beredar sama ketentuan SNI, bedanya smpai 50% lebih, dipastikan kualitasnya jelek bgt.
BalasHapuspemerintah harusnya lebih tegas memberikan syarat wajib produk import agar sesuai SNI.
Semoga kementerian perdagangan dan perindustrian segera tanggap untuk membantu pengusaha Indonesia. Masyarakat juga harus diajarin untuk pake produk berlogo SNI nih
BalasHapusBanyak ekses akibat adanya pasar bebas ya, salah satunya masuknya produk-produk di bawah standar SNI.
BalasHapusSemoga negara bisa segera mengatasinya
aturan SNI harusnya bisa jadi perhatian bagi para produsen ya.. soalnya itu penting.
BalasHapusEmang bener ya mbak sekarang ini banyak produk-produk impor jauh di bawah standar SNI bisa bebas masuk ke pasaran, dan bikin produsen lokal jadi makin terancam
BalasHapusNah dulu kan Pasar Global memang udah di dengang dengungkan. Apakah kita siap dengan hal ini. Kalau satu item aja masuk lupa terkontrol ya item-item berikutnya akan mengikuti. Sama halnya kayak buah import
BalasHapusngomongin tentang sermani steel, jadi ingat waktu kuliah dulu, teman saya ngekostnya di belakang sermani steel jadi kalo mau ke tempat teman itu mesti melewati lorong sermani, hehehe *komen gak nyambung
BalasHapusbtt
mungkin alasan banyak yang beli produk tak ber-sni(walau mutunya jelek) adalah karena harganya yang murah yaa. tak semua orang berpikir tentang mutu ��
Kok bisa ya produk non SNI impor bisa masuk ke Indonesia tanpa pengawasan, semoga pemerintah bisa bertindak tegas untuk mewajibkan produk import berstandar SNI juga.
BalasHapusSebagai pembeli mesti cermat ya, jangan asal membeli karena harga murah, mesti memastikan produk erlabel SNI karena ternyata banyak produk tidak ber-SNI masuk ke pasar Indonesia
BalasHapussebenarnya saya tidak terllau pahm mengenai bahan-bahan bangunan dan lain sebagainya. tetapi saya turut senang jika banyak produk indonesia yang berkualitas
BalasHapusBetul sekali Mbak Kalau bukan kita sendiri yang menghargai produk National siapa lagi apalagi produk tersebut telah berSNI dan terjamin kualitasnya daripada produk non lokal
BalasHapusWah bikin kesel kalau denger seperti ini, harusnya pemerintah bisa melindungi produk lokal, kan regulasi mereka yang bikin. Jadinya kan begini ini, produk impor dengan kualitas rendah bisa bebas masuk tanpa terkendali.
BalasHapusduh, semoga masyarakat lebih cermat lagi dalam memilih. Terima kasih mbak, info seperti ini sangat berguna bagi orang banyak...
BalasHapusSaya sih pastinya memilih yg ber-SNI krn selain produk awet jg buat kesehatan. Kudunya pemerintah kontrol ya mbak soal kyk2 gini...
BalasHapusPenting sekali itu label SNI karena untuk keselamatan diri ta' tonji... :)
BalasHapusSNI sangat penting untuk menjaga kualitas barang, karena standart mutu yg dipakai untuk SNI saat ini menggunakan stadart mutu ISO 9001-2015
BalasHapusJOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.cc