Merawat Semangat Perjuangan Perempuan
09.32.00
Oleh: Abby
Onety
Judul
diatas adalah tema diskusi inspirasi dalam rangka memperingati hari Kartini,
diselenggarakan oleh BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) yang
beralamat di Jl. Mappayukki No 32 Makassar. Tujuannya adalah untuk memberikan
inspirasi kepada perempuan-perempuan yang lain agar mampu mengembangkan potensi
diri yang dimilinya. Acara ini dihadiri
oleh puluhan aktivis perempuan kota makassar serta beberapa lembaga pemerhati
perempuan.
Saya
selalu tergerak hati menghadiri undangan yang bertemakan PEREMPUAN. Selalu berharap dapat tambahan ilmu dari
setiap orang-orang baru yang saya jumpai dengan harapan nantinya bisa berbagi
ilmu kepada perempuan yang lainnya dari ilmu yang saya dapatkan. Dalam hati saya berucap, siapa lagi perempuan
inspiratif yang bakal saya temui dan kenal hari ini?. Atau saya juga kadang berpikir, “saya bakal
bertemu teman-teman yang satu visi nih”.
Benar saja, di tengah berlangsungnya acara, saya di kejutkan oleh panggilan
seorang teman yang pernah terlibat kerjasama pada tahun 2000 pada sebuah LSM
yang bernama YAPSDAMDES (Yayasan Pengembangan Sumbedaya Masyarakat Desa).
Sebelum
acara dimulai, ariel personil Boy Band Nudi (alumni X Factor 1) yang tidak lain
adalah anak dari kak Luna Vidya, sang moderator diskusi inspiratif ini,
meyanyikan sebuah lagu “sempurna” seakan ingin menggambarkan bagaimana
kesempunaan sosok seorang perempuan dengan petikan gitar yang menggetarkan
hati. Ariel lanjut dengan lagu “Padamu
Negeri”, kali ini tak kalah menggetarkan hati para peserta yang pastinya
menghadirkan jiwa patriotisme setiap kali mendengarkan lagu ini.
Kak
Luna Vidya, mengawali acara dengan mempersilahkan Ibu Lusi Palulungan, untuk
menjelaskan program yang sedang di kelola oleh BaKTI yang di danai oleh
Pemerintah Australia. Nama programnya
adalah MAMPU (Maju Perempuan Indonesia)
5
Program MAMPU
1. Perlindungan
sosial, menyangkut aspek sosial masyarakat
mengenai program-program pemerintah seperti BPJS
2. Akses
perempuan terhadap pekerjaan, diantaranya supaya tidak mendapatkan diskriminasi
di tempat kerja semisal mendapat perbedaan upah dan lain-lain.
3. Mengurangi
kekerasan terhadap perempuan (kekerasan seksual, pelecehan, KDRT, trafficking).
4. Perlindungan
BMI (Buruh Migran Indonesia), supaya mereka yang hendak bekerja di luar negeri
dapat info memadai tentang bagaimana bisa mengakses pekerjaan yang baik.
5. Kesehatan
reproduksi perempuan (ibu hamil, pap smear,
dan lain-lain).
(5 Program MAMPU diambil dari Blog Mugniar
Marakarma)
Diskusi
inspirasi kali ini menghadirkan 3 orang perempuan inspiratif sebagai nara
sumber:
1.
Andi
Nurhanjayani (Anggota DPRD Pare-pare)
Sebelum
menjadi wakil rakyat di DPRD Pare-Pare selama 2 periode, sebelumnya wanita
energik yang akrab di sapa Puang Anja ini, adalah seorang aktivis perempuan
yang selalu memperjuangkan hak-hak perempuan dan masyarakat yang kurang mampu. perjuangannya kala itu, tidak luput dari
perhatian ibunda tercinta. Sehingga sebuah
kalimat dari ibunda Puang Anja membawanya duduk di kursi legislatif kota
pare-pare. “jika kamu mau berbuat
sesuatu untuk mengubah nasib perempuan dan orang-orang yang tidak mampu, kamu
harus menjadi wakil mereka di DPR”,
kalimat inilah yang memotivasi Puang Anja untuk mencalonkan diri sebagai
wakil rakyat.
Selain
sebagai anggota legislatif Pare-pare, juga aktif sebagai motivator/penggerak
perempuan dan masyarakat kurang mampu dengan menjadi nara sumber di berbagai
acara di kota Pare-pare dan sekitarnya termasuk di Kota Makassar. Suaranya kala itu memang serak, beliau sempat
berbisik kepada saya “inimi suaraku serak karena saya tidak mau berhenti bicara
untuk memberikan motivasi kepada orang-orang di sekeliling saya”. Saya tersenyum dan angkat jempol sambil
berbisik juag”termasuk saya dong bu”?, beliaupun tersenyum sambil menepuk
pundakku.
2.
Mugniar
Marakarma (Ketua Presidium Koordinator Wilayah IIDN_Makassar)
Selain
menggawangi komunitas IIDN_Makassar, Ibu Mugniar Marakarma adalah seorang ibu
rumah tangga produktif yang menekuni dunia kepenulisan dengan serius baru pada
tahun 2011. Puluhan antologi dan
beberapa buku solo telah diterbitkannya, baik dari penerbit Mayor maupun
Penerbit Indie. Buku-buku tersebut lahir
dari kreativitas menulisnya yang ulet dan konsisten.
Menurutnya,
dengan menulis beliau bisa menunjukkan kepada publik bahwa ibu rumah tangga
bisa berdaya walau dari rumah sehingga bisa mengasah wawasannya, menghasilkan
rupiah, menjadikannya lebih bahagia dengan tetap bisa besosialisasi dan
berkegiatan dari rumah. Selain itu, kita
dapat mengkritik sesuatu dengan cara yang lebih elegan, menggerakkan orang
melakukan sesuatu karena menebar pengetahuan dari apa yang kita tuliskan.
Beliau
juga meyakini bahwa menulis itu bukan bakat, tetapi menulis adalah sebuah
proses. Jika ingin menjadi penulis maka
menulis...menulis....dan menulislah. Itulah
yang sering di sampaikan dalam memberikan motivasi dan berbagi trik-trik
menulisnya bersama anggota IIDN yang di gawanginya sehingga penulis-penulis
pemula pun bermunculan termasuk orang yang menuliskan catatan ini. (di
baca: Abby Onety... Hikzz... jadi malu).
3.
Nurhawang
(LBH-APIK)
“Usia
boleh tua, penampilan bak pemulung, jangan lihat usianya, jangan lihat
penampilannya, tapi lihat isi yang ini (sambil nunjuk kepalax)”. Inilah kalimat awal yang keluar dari bibir
yang mulai keriput dengan senyum sumringah dengan lambaian tangan kepada
peserta diskusi inspirasi. Lambaiannya di
sambut meriah dengan lambaian tangan dan teriakan dari peserta, “hidup tante NO’....hidup
tante NO”, Siapa lagi kalau bukan Ibu Nurhawang yang akrab di sapa Tante NO’.
Siapa
sih tante NO’?, nama ini sudah sangat familiar di kalangan aktivis perempuan Makassar. Wanita inspiratif ini bernama asli Nurhawang,
beliau lahir di Majene 10 Mei 1949. Aktif
mendampingi perempuan yang mengalami tindak kekerasan atau biasa dikenal
sebagai KDRT. Memperjuangkan hak-hak
perempuan di mata hukum. Satu kasus yang
dianggap lucu oleh tante no kala itu adalah saat seorang wanita datang menangis
untuk minta perlindungan hukum karena suaminya yang berlaku kasar. Berkat usahanya suami perempuan tersebut di
tahan/penjara oleh pihak berwajib. Tetapi
baru seminggu, perempuan tersebut datang kembali ke tante NO’ mengaus untuk
minta suami di bebaskan. Waduh.....
Tante NO’ tepok jidat hehehee.... Bravo tante NO’.
@Thanks semoga
bermanfaat@
Menuliskan catatan ini, untuk berbagi inspirasi
bersama WANITA INDONESIA
10 komentar
Wahh perempuan-perempuan luarbiasaaaaa...
BalasHapusingin juga jumpa....
aemoga ada lg kesempatan kayak gini yg bs sy ikuti :)
Wahh perempuan-perempuan luarbiasaaaaa...
BalasHapusingin juga jumpa....
aemoga ada lg kesempatan kayak gini yg bs sy ikuti :)
Insya Allah dek. Banyak perempuan inspiratif di sekeliling kita yang bisa di jadikan inspirasi. terimakasih ya udah mampir di blogku
HapusInsya Allah dek. Banyak perempuan inspiratif di sekeliling kita yang bisa di jadikan inspirasi. terimakasih ya udah mampir di blogku
HapusSetuju, tuh dengan menulis memang bisa menghasilkan uang dari rumah. Acaranya menginspirasi, thumbs up! :)
BalasHapusTerima kasih..... :)
HapusMbak kemarin pagi saya email gmail Mbak guna kepentingan job review BCA. Mbak daftar kan job review BCA Makassar? Segera kirim no hp Mbak ke ahmed.tsar@yahoo.co.id .ditunggu segera
BalasHapusIya benar. Terima kasihnya infonya. Nope sudah di kirim 😊
HapusIya benar. Terima kasihnya infonya. Nope sudah di kirim 😊
HapusIya benar. Terima kasih ya infonya. Nope sdh di kirim.
BalasHapus