Mimpi Untuk Indonesiaku
05.43.00
Bermimpilah sebelum mimpi itu di larang. Kalimat ini terkesan lucu tapi mempunyai
makna ganda. Kenapa…? Karena selain
menghibur, kita juga dapat mengambil makna positif yang menantang kita untuk
bermimpi. Mimpi yang saya maksud bukan
mimpi dalam tidur atau orang sering menyebutnya sebagai “bunga tidur”. Mimpi yang bisa mendorong seseorang untuk
meraih cita-cita atau mewujudkan harapannya menjadi nyata dari sebuah
mimpi. Mimpi dilakukan tentu saja bukan
sekedar bermimpi tetapi harus di barengi dengan usaha dan do’a. Setiap orang punya mimpi dalam
kehidupannya. Bermacam cara yang
dilakukan untuk meraih mimpi. Salah
satunya adalah menekuni profesi di bidang masing-masing. Bukan mustahil untuk mencapai sebuah mimpi
di perlukan sejuta pengorbanan sampai tertatih-tatih hingga berdarah-darah.
Anak Indonesia punya banyak mimpi untuk Ibu
Pertiwi. Terbukti dengan banyaknya
prestasi yang telah diraih oleh banyak orang.
Lantas…? adakah yang belum punya mimpi? Atau punya mimpi yang belum
terealisasi?, don’t worry kawan. Mari
terus bermimpi karena mimpi itu tak punya batas.
Fenomena yang terjadi di Negara kita tercinta saat
ini cukup memprihatinkan. Sebagai
seorang yang lahir dari rahim Ibu Pertiwi, hatiku miris melihat beragam masalah
yang mendera indonesiaku. Salah satunya
adalah alam tempat kita berpijak, tempat kita menggantungkan hidup, seakan
telah terkoyak oleh keserakahan manusia sebagai faktor pertama pengeksploitasi
sumber daya alam. Tanah pertanian yang
terhampar luas nan hijau, kini telah berganti menjadi gedung-gedung tinggi
pencakar langit yang oleh sebagian banyak orang digunakan sebagai lahan bisnis
yang paling menjanjikan dalam meraup keuntungan pribadi masing-masing.
Hutan yang kaya akan jenis tumbuhan yang berdiri
kokoh sebagai penyanggah bumi, di tebang secara liar tanpa tebang pilih dan di
ambil kayunya untuk kepentingan pribadi dan golongan. Tak banyak lagi taman
kota untuk memanjakan masyarakat dalam bersantai di kota sendiri untuk menghirup
udara segar dalam kebisingan kota yang penuh dengan polusi udara. Akibatnya apa? Hutan-hutan semakin tandus,
bencana alam dimana-mana, banyak orang
kehilangan tempat tinggal yang mengakibatkan angka kemiskinan semakin
meningkat.
Ohh,,, Tidak Indonesiaku!. Rasanya saya tak tega membiarkan hal ini berlangsung lama. Indonesiaku harus kembali hijau. Itulah tekadku sekaligus mimpiku untuk tanah
air beta. Mari menyisipkan kata
“cintailah lingkunganmu” kepada setiap orang di sekitar kita, sebagai salah
satu bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap alam sekitar.
Tak ada alasan untuk tidak mencintai lingkungan,
sebab alam telah banyak berjasa memberikan manfaat terhadap proses kelangsungan
hidup manusia. Apakah manusia harus
membalasnya dengan cara eksploitasi?.
Tidak!. Manusia dengan akal
sehatnya harus mampu melestarikan kekayaan alam yang dimiliki. Banyak tumbuhan maupun hewan yang sudah hampir
punah. Manusia dituntut untuk bisa
menjaga dan melestarikannya.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan
lingkungan. Misalnya Mencintai tanaman
dengan cara merawatnya. Menanam pohon
pada lahan-lahan yang gundul. Intens
berkampanye secara gratis melalui panggilan jiwa untuk memberikan pemahaman
kepada setiap orang agar mencintai lingkunganya
Masalah banjir dapat kita lakukan dengan penanganan
dini. Hal yang paling mudah dilakukan
adalah menjaga kebersihan dengan memungut sampah dan buang pada tempatnya. Banyaknya sampah yang berserakan, selain
memicu terjadinya banjir juga sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sanitasi yang tidak terjaga akan mudah
mendatangkan wabah penyakit yang berbahaya.
Dampak yang ditimbulkan dari terjangkitnya penyakit adalah mengeluarkan
biaya yang tidak sedikit untuk pengobatan dan pemulihan kesehatan.
Pemerintah seharusnya mampu memilah dan tidak gampang-gmpang amat memberikan peluang perizinana mendirikan bangunan pada lahan -lahan produktif untuk dijadikan area bisnis bagi para pemasok saham.
Saya tak yakin jika hal tersebut diatas tidak direalisasikan secara bersama-sama,
maka kemungkinan besar anak cucu kita kelak tidak akan menjumpai Tanah Air yang
hijau dengan aneka ragam tumbuhan dan hewan.
Mereka hanya mampu menikmatinya dalam sebuah sejarah yang menggambarkan
bagaimana Indonesia di masa lalu yang sangat subur dengan segala kekayaan alam
yang dimilikinya.
Untuk itu, sekali lagi saya mengajak kepada anda
semua untuk mencintai lingkungan.
Mencintai saja rasanya tidak cukup tanpa di barengi dengan tindakan yang
nyata bagi lingkungan sekitar.
Merawatnya, melestarikannya, adalah hal yang sangat pantas untuk kita
lakukan demi cita-cita Ibu Pertiwi.
Jangan biarkan air mata Ibu Pertiwi selalu tumpah akibat kelalaian
manusia yang tidak bertanggungjawab.
Mari mengukir senyuman di bibir Ibu Pertiwi.
0 komentar