Setiap
manusia memiliki takdir masing-masing dalam hidup dan kehidupannya. Ada yang menjalani hidupnya dengan serba kekurangan,
ada yang berlebihan, dan ada juga yang hidupnya pas-pasan. Demikian juga dalam keluarga, ada yang
ditakdirkan hidup lengkap dengan keluarga, ada juga yang bernasib kurang
baik. Dilahirkan terlantar tanpa kasih sayang
dan dekapan kedua orang tuanya, Ada yang
sengaja ditinggalkan oleh orangtua yang tidak bertanggungjawab, ada juga yang
saat dilahirkan orangtuanya meninggal dunia.
Wanita
mana sih yang tidak ingin kelihatan tampil cantik? Hayyoo.. siapa yang tidak
ingin cantik?. Kok sepi, nggak ada yang angkat tangan? Heheee…
Kecantikan itu identik dengan wanita. Kalimat ini sering saya dengar baik dari
kalangan pria maupun dari kalangan wanita itu sendiri. Pada umumnya wanita selalu ingin kelihatan
cantik. Bahkan untuk bisa tampil cantik, banyak wanita yang tak segan-segan
merogoh kocek sebanyak mungkin untuk memperoleh predikat cantik.
Traveling kali ini khusus untuk wisata religi, saya
sudah rancang jauh-jauh hari sebelum bulan suci ramadhan tiba. Namun saya sempat ragu, takut seperti traveling
yang sebelum-sebelumnya. Jika traveling telah usai, di pastikan berat badan
akan bertambah. Ini karena sulitnya
membendung rasa untuk menikmati makanan setempat secara berlebihan. Susah untuk tidak makan banyak, karena makanan setempat sangat
enak dan jarang di temukan di negeri sendiri.
Tahukah anda bahwa salah satu negara yang mempunyai tiang bendera tertinggi di dunia adalah Negara Malaysia?. Jika belum tahu, mari bersama menyusuri pusat kota kuala lumpur sebagai ibukota Negara Malaysia.
Dataran Merdeka adalah tempat yang aku pilih untuk berbagi kisah dengan anda. Kenapa? Karena dataran merdeka adalah tempat Bendera Malaysia pertama kali di kibarkan di salah satu tiang bendera tertinggi di dunia. Selain itu, dataran merdeka banyak menyimpan cerita yang bersejarah, baik melalui gedung-gedung dengan arsitektur yang bergaya moorish maupun tempat bermuaranya dua anak sungai yang menjadi asal muasal lahirnya nama “Kuala Lumpur” sebagai ibukota Malaysia.
Salah satu cara memanjakan diri dalam merefleksi ketegangan otot dan pikiran dari kepenatan rutinitas adalah berwisata. Dengan berwisata, kita akan menemukan hal-hal baru dalam memperkaya khasanah berpikir dan cara beradaptasi dalam lingkungan yang baru.
Siapa sih yang tidak suka jalan-jalan? Apa ada orang yang tak suka jalan-jalan?.
Dari sekian orang yang saya tanya, hampir semua meng-iya-kan dan sedikit orang yang sepakat dengan alasan tertentu.
Dari sekian orang yang saya tanya, hampir semua meng-iya-kan dan sedikit orang yang sepakat dengan alasan tertentu.
Bagaimana dengan jalan jalan sambil menulis? Ini yang masih jarang saya temukan. Kalaupun ada hanya sedikit orang. Padahal untuk mengabadikan momen perjalanan tidak cukup hanya dengan foto-foto. Dengan tulisan, momen perjalanan akan abadi bahkan sampai kita tidak lagi ada di dunia.
Yang lebih jarang lagi adalah memadukan perjalanan dengan tulisan dan bisnis. Jalan-jalan sambil menulis dan berbisnis adalah setali tiga uang. Begitulah saya menggambarkan ketiga aktivitas tersebut. ini adalah tiga paket komplit yang sayang jika tak di manfaatkan momennya.
Pernahkah anda mendengar kata "rantasa"?, Jangan mengaku orang Makassar jika tidak mengerti kata "rantasa", karena kata ini adalah salah satu suku kata dalam bahasa Makassar yang berarti kotor.
Kotor berarti jorok. Asumsi pertama, saya mengatakan bahwa semua orang tidak menyukai rantasa, tetapi pertanyaannya adalah apakah semua orang bisa melakukan sesuatu yang membuat tempat-tempat di sekitarnya menjadi tidak kotor lagi? menjadi tidak jorok lagi?.
Asumsi kedua adalah bahwa semua orang menyukai kebersihan tapi tidak semua orang mampu/bisa mempertahankannya.