Anak Petani: Dari Kandang Sapi Ke Rumah Koran, Jamaluddin Menerima Penghargaan SATU Indonesia Award

13.26.00

Baru-baru ini, anak petani sedang viral dimedia sosial.  Banyak orang berbicara tentang anak petani.  Pasalnya, sebuah konten memperlihatkan seorang guru beradu mulut dengan siswanya yang berujung kecaman dari para netizen. Guru tersebut  menuai banyak kritikan karena netizen beranggapan bahwa guru tersebut terkesan merendahkan anak petani tersebut.  Akhirnya berita ini menjadi hangat diperbincangkan oleh masyarakat.

 

Sumber: beritakotamakassar.com

Nah, berbicara soal petani, bagi saya pribadi adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Kenapa? Karena saya senang menanam dan hobi berkebun. Petani juga sangat berperan penting dalam mengelola lingkungan sekaligus sebagai produsen makanan.  Bahkan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan dan papan, bisa terjaga dengan baik karena campur tangan petani.  Mulai pembukaan lahan, pengolahan tanah, hingga pada proses menanam dan pemeliharaan, baik itu sayuran, buah-buahan, aneka tanaman palawija sampai menanam padi sebagai bahan makanan pokok.  Bisa kita bayangkan bagaimana kehidupan didunia tanpa petani sebagai penyedia sumber makanan sehari-hari.

 

Jamaluddin: Anak Petani yang Sukses Mengubah Kandang Sapi Menjadi Rumah Koran

Saya sangat meyakini bahwa kesuksesan seseorang tidak selalu ditentukan dari latar belakang kehidupan ekonomi keluarga atau tinggi rendahnya profesi orangtuanya. Hal ini telah dibuktikan oleh Jamaluddin, seorang anak petani yang sempat putus sekolah dimasa kecilnya, dan kini sukses dalam pendidikan.  Jamaluddin tumbuh menjadi seorang anak muda yang tidak biasa dibandingkan dengan anak muda seusianya.  Kreativitas yang tinggi didukung oleh semangat kerja yang pantang menyerah, Jamaluddin kini sukses mengangkat nama kampungnya dengan sebuah karya yang inovatif, membawa kampungnya dikenal banyak orang melalui kreativitasnya dengan menyulap kadang sapi milik keluarga menjadi Rumah Koran. Inilah yang menggiring Jamaluddin menjadi salah seorang penerima penghargaan SATU Indonesia Award dalam bidang pendidikan.   

 

Sumber: www.kompas.id

Rumah Koran dibangun diatas tanah seluar 4x5 meter persegi.  Sekitar dinding bangunan ini tertempel Koran sehingga seluruh bangunan bagian dalamnya terlihat Koran semua, hampir tak terlihat bangunan kayu yang menjadi penyanggah bangunan ini.  Rumah Koran menjadi rumah inspirasi bagi warga Desa Kanreapia, kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Rumah Koran menjadi sarana dan sumber belajar bagi anak-anak, menjadi ruang pertemuan tokoh masyarakat dan tokoh adat, serta masih banyak lagi fungsi lain yang dapat membantu pergerakan keilmuan dan silaturahmi masyarakat sekitar Kanreapia.

 

Desa Kanreapia merupakan salah satu destinasi wisata alam didataran tinggi Malino. Dibandingkan dengan Kota Malino, Kanreapia lebih sejuk baik pada siang hari maupun pada malam hari.  Taraf kehidupan masyarakatnya pun cukup bagus dengan jumlah penduduk sebanyak 4733 dengan angka buta aksara sekitar 252 orang.  Hal inilah yang mendasari seorang anak petani, Sarjana Strata Dua (S2) Manajemen SDM Universitas Muslim Indonesia menginisiasi berdirinya Rumah Koran. 

 

Manfaat Rumah Koran

              Keberadaan Rumah Koran di Desa Kanreapia merupakan sebuah anugerah sekaligus inspirasi bagi masyarakat setempat dan sekitarnya. Rumah Koran kerap kali dikunjungi untuk belajar membaca bahkan menjadi sumber referensi bagi tugas-tugas anak sekolah.  Selain sumber belajar, Rumah Koran juga sering digunakan untuk berdiskusi tentang lingkungan, budaya, dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat. 

              Untuk menarik perhatian dan meningkatkan minat baca anak-anak dan masyarakat, tempelan Koran selalu diganti agar pembaca tidak bosan dan selalu update informasi terkini. 

Selain Koran bekas, tersedia juga buku-buku seperti buku motivasi, lingkungan, pertanian, dan beberapa buku inspirasi kehidupan.

 



Dampak Positif Rumah Koran

              Salah satu dampak positif dari Rumah Koran ini adalah meningkatkan tarap hidup masyarakat. Meningkatnya produktivitas hasil pertanian terutama sayur-sayuran, sebagai bukti nyata dari pengaruh aktivitas warga yang dilakukan di Rumah Koran. Interaksi positif masyarakat dengan saling berbagi informasi perihal cara menanam yang baik, cara pemeliharaan tanaman, pemakaian pupuk yang cocok jenis tanaman dan lain-lain.  Hal ini disebabkan karena Jamaluddin aktif memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya membaca buku-buku pertanian yang ada di Rumah Koran.  Buku yang membahas tentang lingkungan dan pertanian menjadi salah dua buku yang digemari warga.  Selain itu, kebersihan lingkungan juga nampak nyata sebagai dampak positif dari kehadiran Rumah Koran. 

 

Wisata Edukasi Di Rumah Koran

              Kehadiran Rumah Koran menarik banyak perhatian masyarakat.  Bukan hanya masyarakat setempat tetapi juga masyarakat yang jauh dari Desa Kanreapia, bahkan lintas Kabupaten dan Provinsi.  Banyak orang yang penasaran ingin melihat langsung seperti apa wujud Rumah Koran tersebut.  

              Anak muda milenial, mahasiswa, komunitas, dan beberapa organisasi anak muda sering berkegiatan disekitar tempat ini.  Mengadakan bakti social seperti menanam sayur, membersihkan sampah sekaligus menghabiskan waktu weekend sambil menikmati suasana alam yang sejuk dan pemandangan alam yang menyejukkan mata.  Cuaca ekstrem seperti sekarang ini yang suhu mencapai 40 derajat celcius, tidak sedikit orang memilih menghabiskan waktu di daerah puncak seperti di Malino dan Kanreapia, tempat dimana Rumah Koran ini berada.

             

Sumber{ www.satu-indonesiaawards

 

Referensi:

https://www.satu-indonesiaawards/finalis/sang-pencerdas-anak-petani-dari-gowa/

https://www.kompas.id/baca/tokoh/2023/01/06/jamaluddin-kegigihan-petani-muda-kanreapia

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/09/10/upaya-jamaluddin-cerdaskan-anak-petani

https://zonaebt.com/lingkungan/kisah-inspriratif-jamaluddin-sang-penggagas-rumah-koran-melalui-gerakan-cerdas-anak-petani-sebagai-wadah-peningkatan-taraf-lingkungan-hidup-di-kabupaten-gowa-sulawesi-selatan/ 

You Might Also Like

12 komentar

  1. Alhamdulillah ya seorang anak petani bisa memiliki prestasi dan meraih award. Apalaginyangbbeliau bangun bukan sekadar tempat kumpul. Tapi bener2 dimanfaatkan untuk mengajar dan berbagai kegiatan bagus yg lain.

    BalasHapus
  2. Keren banget Mas Jamaluddin semoga keberhasilannya dapat memberikan manfaat bagi banyak orang di sekitarnya dan cerita inspirasinya menjadi inspirasi bagi banyak orang disekitarnya dan juga generasi lainnya

    BalasHapus
  3. Selalu salut sama orang seperti mas Jamaluddin. From zero to hero lah judulnya. Semoga bisa jadi inspirasi untuk anak muda lainnya di desa²

    BalasHapus
  4. Aku baru sekali ke Malino dan sukaaa banget Ama kotanya, Krn sejuk.

    Hebat seorang anak petani bisa mengubah kandang sapi jadi tempat belajar untuk banyak orang di kampungnya. Krn kebanyakan Orang2 di kota kecil memang lebih sedikit mendapat akses utk bacaan yg bagus dan pendidikan..jadi kalo bisa menyediakan itu utk dirasakan banyak orang terutama anak2, wajar sih Jamaludin mendapat penghargaan ini. 👍. Krn manfaatnya juga banyak dirasakan oleh Orang2 di kampung itu.

    BalasHapus
  5. Saya sangat salut dengan peranan Pak Tanu dan Bu Tani, berkat mereka kita semua bisa konsumsi aneka sayur, buah dkk dengan enjoy.
    Dan kisah Jamaluddin sangat menginspirasi, salah satu bentuk the real bermanfaat bagi banyak orang, penghargaan seperti ini sangat layak beliau dapatka n karena kontribusi nya terhadap lingkungan sekitar.

    BalasHapus
  6. HEBAAATTT BANGETTTT

    Luar biasa profilnya.
    sangat inspiratif dan empowering bgt
    bs jd role model nih

    BalasHapus
  7. Saya sangat salut dengan peranan Pak Tani dan Bu Tani, berkat mereka kita semua bisa konsumsi aneka sayur, buah dkk dengan enjoy, mereka punya peranan penting dalam kehidupan.
    Dan kisah Jamaluddin sangat menginspirasi, salah satu bentuk the real bermanfaat bagi banyak orang, penghargaan seperti ini sangat layak beliau dapatkan karena kontribusi nya terhadap lingkungan sekitar.

    BalasHapus
  8. Masyaallah, sekalipun anak petani, tetapi wawasannya luas dan berdedikasi maka pantaslah mendapatkan penghargaan. Salut juga sama Astra yg peduli pada anak muda atau anak milenia ini.

    BalasHapus
  9. Sangat menginspirasi. Sebuah tempat bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat denga adanya tangan-tangan terampil nan kreatif. Sehingga bisa menggerakkan masyarakat untuk berkegiatan positif.

    BalasHapus
  10. Aku pernah ke Malino dan Kanreapia ini memang dingin yaa keren deh Rumah Koran bisa memfasilitasi minat baca anak dan masyarakat Kanreapia mana buku yang disukai related banget dengan keseharian mereka ya

    BalasHapus
  11. Sangat menginspirasi ya Kisah Jamaludin mengubah kandang sapi menjadi rumah koran sekaligus tempat belajar anak-anak di kampungnya. Indonesia butuh nih pemuda-pemuda yang memiliki kreativitas tinggi seperti beliau.

    BalasHapus
  12. Rumah Koran ini membayangkannya aja uda berasa seneng.
    Karena saat ini koran semakin sulit ditemui dan buat kita semua untuk update berita terkini melalui membaca.

    BalasHapus

About Me

Like us on Facebook