Ibu Adalah Wakil Tuhan Di Bumi
07.03.00
Oleh: Abby
Onety
Sumber Foto: Bang RIM
Masih terasa kehangatan tanganmu
menempel di ubun-ubunku setelah minggu yang lalu aku membuatmu duduk dalam
kecemasan. Engkau enggan beranjak
meninggalkanku sebelum memastikan suhu tubuhku menurun. Aku dapat merasakan bagaimana ibu tidak tega
melihatku terkulai lemas dengan suhu badan meninggi tak seperti biasanya, disertai
dengan keluhan-keluhan kecil karena tak kuat menahan sakit.
Damai rasanya dalam pelukanmu, belaian
kasih sayangmu yang tak akan pernah tertandingi, baik oleh cerita dari taman
surga maupun oleh sejuta obat penurun
panas dari dokter. Hingga akhirnya di
sepertiga malam aku terbangun, kurasakan tangan itu masih menempel di dahiku,
sementara engkau terkulai bersama ayah di ujung tempat tidurku. (dibaca = menjagaku)
Akh…IBU, ini hanyalah bagian kecil dari
peristiwa hidupku yang baru saja terlewati oleh kita. Dalam sejarah hidup ini, terlalu banyak
cerita tentang pengorbanan, kasih sayang, dan entah apa namanya. Untuk menuliskannya satu persatu, rasanya
kapasitas memory computer ini tak akan sanggup menampungnya. Cerita
sesungguhnya tentangmu telah terukir indah dalam jiwaku, mengalir bersama
aliran darahku dan menyatu di setiap denyutan nadiku.
Saat ini di bulan Desember, mengingatkanku
akan sebuah hari dan tanggal yang disepekati sebagai Hari Ibu tepatnya pada tanggal 22
Desember. Walaupun kenyataannya tiada hari tanpamu, ibu.
Ada banyak hikmah positif yang bisa kita
petik dari perayaan ini. Salah satu
contohnya adalah jika saja ada yang
khilaf karena rutinitas yang padat atau apapun alasannya, dengan mendengar
orang-orang disekitarnya berbicara tentang hari ibu, atau mungkin dengan
membaca di beberapa media tentang peringatan hari ibu, setidaknya akan
merefresh ingatannya kembali tentang ibu. Lalu hatinya tergerak untuk segera
menemui ibu paling tidak menelpon untuk menanyakan kabarnya. Tidak jarang seseorang akan segera berkunjung
ke toko untuk membeli sebuah kado untuk ibunda tercinta. Sementara bagi mereka yang ibunya telah
duluan menghadapNYA, akan segera mengirimkan doa (Al-fatihah) atau mungkin akan
segera berkunjung kemakam Sang Ibu.
Peran seorang ibu sangat penting dalam
keluarga, baik peran untuk suami, untuk anak-anak, maupun untuk lingkungan
sosialnya. Jika saja semua orang bisa menyadari
bagaimana pengorbanan seorang ibu mulai dari melahirkan anak, mengurus anak
hingga membentuk diri seorang anak dan mewujudkan mimpi mencapai sukses dalam
karir dan kehidupannya, mungkin tak ada lagi kata “menyakiti hati ibu”. Karena dalam tiap tarikan nafas ibu selalu ada
doa untuk anak-anak dan keluarganya hingga semua pencapaian bisa diraih.
Oleh bang RIM dalam bukunya tertulis
bahwa ibu adalah wakil Tuhan di bumi. Buku
yang berjudul AYAT-AYAT API (Kutemukan Cinta dalam Sedekahku), dijelaskan bahwa
sesungguhnya Tuhan ingin datang ke rumah setiap hambanya tetapi tidak jadi karena
sudah mengutus wakilnya bernama ibu.
Merinding rasanya membaca buku ini,
terbayang bagaimana jika seorang ibu sampai hatinya tersakiti. Ini berarti menyakiti hati ibu sama saja
dengan menyakiti Tuhan. Sungguh luar biasa posisi ibu dalam struktur organisasi
kehidupan. Sungguh mulia engkau ibu,
yang tidak pernah mengeluh sedikitpun dalam menjalankan peranmu sebagai
ibu.
Maafkan aku ibu, kuhaturkan maaf atas
segala dosa dan khilafku. Selamat Hari
Ibu, wahai wakil Tuhan di Bumi. Abby
Sayang Ibu……
0 komentar