Sirsak yang Hampir Terlupakan
14.35.00
Setelah
mandi dan sarapan nasi goreng putih buatan Ibu tersayang, aku bergegas
berangkat kesekolah. Sampai di sekolah aku lancar mengikuti pelajaran. Tapi..
setelah jam 10.00 aku merasakan badanku menggigil dan suhu badan meningkat.
Wali kelasku mengantar aku pulang kerumah tanpa menunggu bel pulang sekolah berdering.
Aku mengikuti kemauan wali kelas tanpa protes sedikitpun karena aku merasakan
badanku sangat lemas dan sakit perut sudah mulai menyiksaku.
Setelah
berterima kasih kepada wali kelas ibuku membawaku beristirahat di tempat tidur.
Kulihat dengan sangat terpaksa ibu menyembunyikan kepanikannya. Entah apa yang
sedang di pikirkannya kini. Apakah ibu berpikir untuk membelikanku obat di
warung sebelah..? ataukah ibu sedang berpikir membawaku ke dokter..? entahlah….
Ibu
beranjak ke dapur, tidak begitu lama
telah kembali membawakan aku segelas teh hangat. Lalu mengambil kain basah kemudian
dilengketkan dibadanku. aku tak mengerti
tujuan kain basah itu untuk apa, aku
menurut saja. yang aku tau adalah kalau
orang sakit harus minum obat. “Ibu”
spontan ibu kaget mendengar panggilanku, sangat berat rasanya ibu berbalik arah
menatapku seakan khawatir apa yang akan aku katakan. Mungkin ibu takut aku akan
minta dibelikan obat karena aku tau saat ini kami hidup dengan sangat
kekurangan. Saat itu ibu betul-betul tak punya uang untuk membeli apapun.
Ibu
berjalan menuju jendela. Aku bisa menangkap tatapan mata ibu kala itu. Tiba-tiba pandangannya menangkap sebatang pohon,
yaahh pohon sirsak yang telah nenek tanam jauh sebelum aku lahir. Ibu tiba-tiba tersenyum, raut wajahnya
berubah 180 derajat. Tanpa pikir panjang dan menunggu persetujuannku ibu
langsung membuka pintu rumah dan berlari kecil menuju pohon sirsak itu. Ibu mengambil buah dan memetik beberapa
daunnya yang segar-segar, selanjutnya aku tidak tau lagi apa yang dilakukan ibu
selanjutnya karena segera beraktivitas di dapur.
Aku
makin gelisah sambil merapatkan selimutku. Kurasakan badanku semakin menggigil dan
suhu badan tak kunjung turun. Aku gelisah tidak bisa tidur menahan sakit dan
ibu hanya memberikan aku segelas teh hangat. Dalam kegelisahan itu ibu telah datang
dengan beberapa lembar daun sirsak dan menempelkan di beberapa titk bagian
tubuhku. lalu ibu menyuruhku minum
segelas air yang ternyata air itu adalah air rebusan daun sirsak. Selain itu
ibu juga menyuruhku makan buah sirsak yang telah masak . rasanya memang enak
setelah ditambahkan sedikit gula. Aku melakukan semua yang ibu perintahkan
dengan satu tujuan ingin sembuh. Nah…ibu
sedikiit lega saat itu dan dengan senyum penuh harap akan kesembuhanku ibu
kemudian duduk dan menghiburku dengan bercerita tentang manfaat dari pohon
sirsak. Salah satu tujuan dari cerita ibu tentang pohon sirsak adalah memberiku
stimulan agar cepat sembuh.
Setelah
tertidur beberapa jam aku terbangun dan masih mendapatkan suguhan yang sama
sebelum aku tidur tadi. Aku merasakan
tubuhku tak menggigil lagi dan suhu badan pun sudah turun. Hhhmmm… tanpa pikir
panjang aku melahap semua menu khas sirsak yg ada di depanku. Dalam hati aku berjanji akan peduli dengan
pohon sirsak di belakang rumah yang selama ini aku tak pernah menyentuhnya
sedikitpun.
Untuk
mengetahui lebih jauh tentang sirsak (tak kenal maka tak sayang) berikut adalah deskripsikan pohon sirsak.
Sirsak Sebagai Obat Kanker, DLL
By Ibujempol
(sumber)
Berikut uraian kandungan gizi dan kegunaan buah, bunga
dan biji sirsak / sirsat untuk kesehatan terutama untuk pengobatan kanker,
ambeien, sakit liver, bisul, eksim, rematik, sakit pinggang, demam dll
Nama lain : Soursop (Inggris),
Corossol atau Anone (Perancis), Zuurzak (Belanda) guanábana (Spanish),
graviola (Portuguese), Brazilian Paw Paw, Corossolier, Guanavana,
Toge-Banreisi, Durian benggala, Nangka blanda, and Nangka londa.