![]() |
Pulau Langkawi (pic by: Abby Onety) |
Apa..?? Ke Hat Yai? Ke Pulau Langkawi?, sendirian?. Seperti itulah reaksi seorang teman saat saya
memutuskan untuk solo traveling ke Pulau Langkawi dan Hat Yai.
Saya sering jalan rame-rame dengan teman-teman mengexplore beberapa
destinasi wisata di nusantara. Tetapi untuk
jalan sendiri saya baru berani melakukannya pada tahun 2013. Saat itu saya memilih Kuala Lumpur sebagai
destinasi tujuan. Sejak solo traveling
yang pertama kali kulakukan ini terbilang sukses, saya pun semakin percaya diri
merancang perjalanan solo traveling ke beberapa destinasi wisata yang berbeda. Jadi, perjalanan ke Hat Yai sebenarnya bukan
solo traveling yang pertama kalinya. Oh ya,
Solo Traveling adalah perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau perorangan.
Suka duka perjalanan pasti ada. Seperti kisah perjalananku menyusuri Kuala
Lumpur, Pulau Langkawi hingga ke Hat Yai, sampai akhirnya bermasalah dengan pihak imigrasi di Kuala Lumpur
International Airport 2 (KLIA2) gegara ada sesuatu dalam koper saya yang terdeteksi
scan bagasi. Benda apakah gerangan..??? yuk kita simak
cerita selengkapnya......
Sebenarnya saya anak rumahan, ( eits, jgn protes ya) tapi itu dulu, sebelum saya
benar-benar jatuh cinta pada dunia traveling.
Awal ketertarikan pada dunia traveling
bermula saat saya mengenal seorang traveler perempuan bernama Windy
Ariestanty. Sejak itu saya mulai hunting buku-buku traveling. Saya sangat
senang pada mereka yang mengabadikan kisah perjalananya melalui tulisan. Memang sih, banyak orang yang sering
bepergian, tapi tidak banyak orang yang mau menuliskan kisah-kisah perjalanannya
agar bisa menjadi bahan referensi bagi orang lain yang ingin melakukan
perjalanan pada destinasi yang sama.
Saya meninggalkan Kuala Lumpur sebelum subuh menuju KLIA2. Penerbangan pagi jam 7.30 waktu setempat
memaksaku untuk bangun lebih awal. Ini adalah
resiko pemburu tiket promo (low budget)
hahahaa. Disaat orang lain masih
terlelap dengan mimpi indahnya, saya sudah berjuang melawan ngantuk dan
dinginnya subuh.
Satu jam di udara untuk bisa sampai di Pulau Langkawi. Tepat pukul 8.30, saya mendarat di Langkawi
International Airport. Pulau Langkawi adalah salah satu distrik dalam negara
bagian Kedah Darul Aman, Malaysia yang kaya akan keindahan alam dan cerita
legenda masa lalu. Dari airport, saya
langsung rental car dengan biaya RM 70 untuk satu hari. Saya memilih mobil kecil saja agar ongkosnya
juga murah. Mobil-mobil yang disewakan
dibandara beragam harganya tergantung tipe mobilnya.
Saya menginap di sekitar Pantai Cenang. Biaya RM 80 kita juga sudah dapat sarapan
pagi nasi goreng. Setelah cek in, saya
mencari makan siang di daerah sekitar dengan memilih kuliner asli Langkawi yaitu
Laksa. Dengan RM 10 kita sudah bisa
menikmati ikan berkuah dengan bumbu khas.
Makannya pun dipinggir jalan
berbaur dan bincang-bincang santai dengan penduduk asli tuk mengorek informasi
berkenaan dengan wilayah setempat.
Sorenya saya menikmati camilan berat yang juga merupakan makanan
khas Langkawi yaitu rojak di Padang Matsirat.
Saya pikir rojak ini adalah rujak seperti yang sering saya makan di
Makassar, teryata bukan. Rojak ini mirip
dengan bumbu gado-gado cuman rasanya lebih manis dan lebih gurih. Campuran tahu, bakso, tempe, de el el...
Nah, ada beberapa destinasi yang bisa dikunjungi di Pulau
Langkawi diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Jembatan gantung diatas kanopi hutan hujan
2.
Pekan Kuah
3.
Telaga air hangat
4.
Kampung Mahsuri
5.
Rumah Putih
6.
Cabel Car
7.
Beras Terbakar
8.
Gunung Mat Chingchang
9.
Dataran Helang
10.
Pantai Pasir Hitam
Kesepuluh destinasi diatas akan saya jelaskan satu-satu pada
episode 2 tulisan ini, termasuk perjalanan dari Pulau Langkawi menuju Hat Yai,
Thailand.
@Bersambung.......
Tulisan
ini diikutsertakan dalam tantangan menulis #SatuHariSatuKaryaIIDN
Aduh, jadi pengen jalan-jalan sendiri juga. Nanti sore mau solo traveling ah.
BalasHapusKe rumah mantan.
hahahhaa... salam ya sama sang mantan
HapusMba jadi bendanya apa mba?pinisirin hahaha ga dijelasin lagi kebawahnya :D
BalasHapusSabaar, hehee. Nantikaaann..... di episode berikutnya
HapusSaya juga punya rencana melakukan traveling kalau udah wisuda sama ada rezeki lebih mba. Seneng rasanya bisa bepergian menikmati hal-hal baru :)
BalasHapusMau banget nyobain laksanya, warnanya bikin seger
BalasHapusUjungnya dibikin penasaran 🙄 Rojak itu bagaimana bentuk dan rupanya ya? Kok ada tempenya?
BalasHapusHunting lanjutannya kalo gitu, ini mah.
namanya destinasinya unik kak: beras terbakar :)
BalasHapusMenyenangkan juga traveling sendirian.. tapi pastinya lebih suka rame-rame ya Mba hehe... Eh tergantung sih ya hihi..
BalasHapusDuh pengen deh melakukan solo traveling jg. Dulu zaman masih gadis sering tp ya ke luar kota aja blm nyampe luar negeri. Begitu jd ibuk2 agak ragu solo traveling. Skrng anak2 dah agak gedean, jd pengen jg jalan lg :D
BalasHapusPengen jajal jg keluar negeri sendirian :D
Saya masih belum percaya diri untuk Solo traveling, masih takut nyasar
BalasHapusingin banget traveling ke kuala lumpur hehhe
BalasHapus